OFFICE: Jl. Perwira II No 42 Tanjung Baru, Kedamaian, Bandarlampung, Telp. 0721-7622358 CONTACT PERSON : 08117226668 - 081278196840

@

@

Senin, 06 Oktober 2014

JABAL TSUR

“Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad), maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya berdua dengan sahabatnya. Ketika keduanya berada dalam gua, dia berkata kepada temannya: ”Janganlah berduka cita, sesungguhya Allah bersama kita”.

Maka Allah menurunkan ketenangan kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (QS At-taubah [9]: 40)


Hari itu, kaum kafir menduga Rasulullah SAW dan ajarannya bakal “habis”. Sebagian telah berangkat ke Madinah, tinggal dia dan sabahatnya, Abu Bakar, yang tersisa. Keduanya merupakan most wanted saat itu, dan tekad kaum kafir Quraisy hanya satu: Membunuhnya.
Jabal Tsur diyakini bakal menjadi ladang pembantaian bersejarah bagi pria yang dianggap mengganggu karena menyebarkan ajaran tauhid itu. Keduanya ditengarai lari ke atas bukit curam itu. Makin mudah bagi mereka untuk menangkap hidup-hidup atau menghabisinya dengan satu ayunan pedang.


Namun, seperti ditegaskan Allah dalam ayat itu, Dia berkehendak lain. Seekor laba-laba membuat sarang dengan begitu cepat di mulut gua. Sepasang merpati sigap membuat sarang di tempat yang tidak jauh berbeda.

Kaum kafir terkecoh. Tak mungkin keduanya berada di sana, jika mulut gua tertutup sarang laba-laba. Rasul dan Abu Bakar pun selamat.

Namun, mereka belum cepat-cepat keluar dari gua begitu kaum kafir meninggalkan mereka. Tiga malam mereka habiskan waktu di gua pengap itu.

Abu Bakar berkorban dengan caranya. Saat tubuh letih dan lemah, ia mempersilakan Rasulullah SAW tidur di pangkuannya. Terdengar desis ular keluar dari sebuah lubang. Abu Bakar menghalaunya dengan jari kaki sehingga terpatuk ular berbisa. Tubuh Abu Bakar menggigil karena sengatan bisa. Hingga keringat dingin bercucuran dari dagunya dan menetes di pipi Rasulullah SAW yang tengah terlelap tidur.

Di sinilah, pegorbanan lain dilakukan Asma binti Abu Bakar RA. Dia sembunyi-sembunyi menyelinap ke atas bukit untuk menyuplai makanan dengan risiko diketahui kaum kafir dan dihabisi.

Maka, inilah Jabal Tsur yang menjadi bukti dari pengorbanan seorang Muslim demi membela dan menyebarkan ajaran Islam. Tidak peduli, meski nyawa menjadi taruhannya. Bukit terjal yang memiliki tiga puncak yang bersambungan ini berada 7 km dari Masjidil Haram ke arah Thaif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar